IPMJATIM.OR.ID – Dalam rangka mewujudkan proses kaderisasi, Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Jawa Timur mengadakan Pelatihan Kader Madya Taruna Melati (PKMTM) 3. Acara berlangsung di Perguruan Muhammadiyah Oro-Oro Dowo Kota Malang, Kamis-Ahad (14-17/07). Kegiatan itu diikuti oleh perwakilan pimpinan daerah IPM se-Jawa Timur dan luar Jatim.
Meskipun angka peningkatan covid-19 meningkat, PKMTM 3 tetap berlangsung dengan memperhatikan protokol kesehatan. Hal ini mendapatkan tanggapan dari Wakil Rektor III UMM, Dr Nur Subeki ST MT. “Peserta diharuskan mematuhi kembali protokol kesehatan. Seluruh yang menghadiri pembukaan tetap harus memakai masker,” tuturnya.
Selanjutnya, ia mengatakan, “Warga Muhammadiyah yang terkenal akan intelektual dan rasional bisa dijadikan acuan bahwa kita harus menyadari adanya virus corona ini. IPM tidak luput dari pemimpin dan suksesnya sebuah pemimpin ketika ia mampu menciptakan perubahan dari yang buruk menjadi lebih baik”.
Ia pun menegaskan beberapa hakikat dalam bermuhammadiyah yaitu adaptasi. Subeki menuturkan bahwa warga Muhammadiyah harus bisa beradaptasi terhadap berbagai perubahan. “Kita harus punya kemampuan untuk beradaptasi terhadap berbagai macam perubahan. Islam yang berkemajuan itu adalah mampu beraptasi dengan kondisi zaman,” ungkapnya.
Dengan adanya covid-19 ini, peran IPM dalam mendakwahkan bidang digital harus dimaksimalkan. Contohnya dapat beradaptasi dengan kondisi perubahan media, sehingga mampu menciptakan perubahan yang lebih baik terhadap arus perkembangan teknologi dan tidak konvesional.
Mengingat bahwa pengaruh positif yang ditimbulkan akibat wabah ini yaitu percepatan era Revolusi Industri 4.0, “Jadi kalau sekarang eranya adalah digital, maka kita juga harus bisa beradaptasi dengan kondisi seperti itu. Jadi tidak perlu kita itu konvesional, meskipun kita usia diatas 50 tahun ya tetap harus belajar,” tutupnya. (David)