IPMJATIM.OR.ID – Entitas merupakan suatu perwujudan suatu objek yang dapat kita bedakan dengan objek lainnya, bukan hanya yang terlihat secara fisik, tetapi juga sebagai objek sikap, tindakan dan juga bisa sebagai potensi baik terorganisir atau personal. Dalam hal ini kita akan melakukan pembahasan tentang entitas potensi yang menjadi suatu perwujudan dari Gerakan Potensial Pelajar atau-pun Kemasyarakatan.
Pembahasan tentang Gerakan Potensi ini selalu menjadi pembahasan yang paling mendasar dalam suatu gerakan atau komunitas. Karena esensi dari suatu Komunitas atau Organisasi adalah sebagai wadah atau perkumpulan yang memiliki suatu nilai visi – misi mewujudkan suatu nilai yang bermanfaat. Jika di dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah sudah sangat lama disadarkan akan keberadaan dari peranan Gerakan Berbasis Potensi, hal ini berawal dari langkah perwujudan Masyarakat Ilmu dengan melakukan 3 langkah strategi :
1. Pemetaan Identitas,
2. Menggerakan Potensi,
3. Pemberdayaan Jangka Panjang,
3 langkah tersebut menjadi upaya perwujudan terciptanya Masyarakat Ilmu atau Pelajar Madani. Aksi kongkrit dari Pelajar Madani bagi komunitas dan organisasi dalam mengoptimalkan suatu gerakan dalam melahirkan suatu karya atau nilai yang bermanfaat untuk seluruh alam. Di dalam Surat Al – Anbiya : 107 pun dijelaskan :
وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ
Artinya : Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.
Di Surat Al – Anbya ayat 107 menjadi surat yang sangat populer dalam menjelaskan Rahmatan Lil Allamin. Sudah menjadi kewajiban kita untuk melakukan suatu tindakan dan agenda yang bermanfaat untuk semua nya, tidak hanya untuk manusia, tetapi seluruh nya kondisi iklim, alam, dan seluruh seisi semesta yang diciptakan Allah SWT.
Bagaimana dengan Peranan Pelajar yang masih dikotomi dengan pernyataan Pelajar hanya belajar saja yang tekun di Sekolah atau Perguruan Tinggi ? Saya kira dengan memasuki Era Disrupsi yang dimana era yang mengalami transisi perubahan dengan skala besar secara fundamental, mengubah sistem, tatanan atau persepsi kita juga soal peranan Pelajar atau Mahasiswa pun. Maka Peranan yang dilakukan Pelajar dan Mahasiswa lebih dari sistem atau persepsi Jumud yang hanya belajar untuk mendapatkan nilai yang terbaik secara sturktur, tetapi lebih dari itu.
Memberikan wadah dan mengelompokkan potensi Pelajar menjadi upaya kita memberikan peluang bagi mereka yang memiliki potensi yang memiliki kesamaan atau keterkaitan ini dapat menambah refrensi untuk melahirkan nilai yang bermaanfaat. Seperti hal nya dalam momentum tanggal 22 April yakni Hari Bumi sedunia ini menjadi ranah aktualisasi dalam Gerakan Peduli Alam, Cinta Bumi atau yang lainnya. Jadikan memontum ini menjadi suatu kegiatan yang bermanfaat dan berkepanjangan, seperti hal nya dengan membuat ruang Komunitas atau Gerakan Cinta Bumi dan seluruh isi nya (alam). Kader Hijau Muhammadiyah (KHM) yang sudah tidak asing kita dengan bagi para Kader Muhammadiyah seluruh Indoenesia. Upaya ini yang seharusnya dilakukan disemua dimensi, dengan melakukan Pemetaan suatu identitas kebutuhan general dan melakukan pengelompokan personal dan menggerakan potensi ini keseluruh penjuru dengan membuat Komite – Komite KHM seluruh Indonesia. Hal ini menjadi langkah kongkirt dalam menimplemtasikan Surat Al – A’raf ayat 56 :
وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ
Artinya : Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan.
Kader Hijau Muhammadiyah menjadi suatu salah satu contoh komunitas atau gerakan yang bisa dilakakan di ruang yang lainnya, didalam setiap komunitas atau gerakan yang dikejar bukan Eksistensi nya saja, akan tetapi perihal Konsistensi nya untuk terus mengupayakan menggapai suatu nilai visi dan misi yang sesuai. Allah SWT bersabda dalam Surat Asy – Syarh ayat 7 :
فَاِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْۙ
Artinya : Maka Apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang laun).
Di dalam ayat tersebut menyampaikan kepada kita semua untuk melakukan upaya yang lebih, tidak hanya selesai sebagai bahasa formalitas saja (bahasa populer dalam beberapa kegiatan). Tetapi harus melahirkan suatu kebermanfaatan yang berkepanjangan pula, tidak hanya dilaksanakan kita sebagai pelopor gerakan, tetapi mengupayakan untuk dijadikan gerakan yang jangka panjang.
Optimalisasi Gerakan Potensi dengan mencapai nilai Rahmatan Lil Allamin perlu adanya perenungan yang mendalam bagi personal. Karena sudah terlalu banyak agenda Komunitas atau Organisasi yang Tabzir semata – mata hanya ingin mendapatkan pujaan, apresiasi, hingga uang. Perlu adanya penaman Karakaterstik untuk para Pimpinan Komunitas atau organisasi tersebut, dengan menamkan 3 nilai Karakteristik Pelajar Islami :
1. Ahsana an-nas (Apikan); Menamakan rasa kecintaan dan kasih sayang yang tidak hanya untuk keluarga saja, tapi semua orang agar terwujudnya etos ta’awun (didasari pada hati nurani dan semata-mata mencari ridha Allah SWT).
2. Ajwada an-nas (Loman); Memiliki rasa Empati kepada seluruh orang terutama orang yang membutuhkan pertolongan kita.
3. Asyja’a an-nas (Kendel); Menyikapi suatu fenomena atau konflik dengan penuh Keberanian dan dilandasi suatu nilai kebenaran.
Insyaallah dengan menanamkan 3 karakteristik tersebut dalam diri kita akan menghindarkan atau mengantisipasi kegagalan – kegalalan yang tidak kita inginkan, karena dengan adanya persiapan dan kesiagaan kita yang matang, akan mudah tergapai nya keinganan atau cita – cita kita.
Oleh :
Nafis Zamani Alfiansyah
Ketua Umum PW IPM Jawa Timur 21′-23′