Lompat ke konten

Gebyar Fortasi Dan Festival Pelajar Muhammadiyah Kantongi Pesan Dari Ketua Perkaderan IPM Jawa Timur

IPMJATIM.OR.ID – PD IPM Kabupaten Ponorogo menggelar kegiatan Gebyar Fortasi dan Festival Pelajar Muhammadiyah, Selasa (25/07/2023). Bertempat di gedung megah Xpotorium Universitas Muhammadiyah Ponorogo yang dihadiri lebih dari 1000 peserta didik baru. Mereka akan memulai kegiatan belajar mengajar di tahun ajaran baru 2023.

Gebyar Fortasi ini bertujuan sebagai ajang penutupan kegiatan Fortasi yang sudah dilakukan oleh pimpinan ranting IPM di sekolahnya masing-masing selama seminggu terakhir ini. Dengan mengangkat tema “Pelajar Kuat dan Berdaulat, Ponorogo Hebat” PD IPM Ponorogo berkomitmen bahwa Fortasi sebagai gerbang awal proses perkaderan di IPM. Hal ini guna mewadahi berbagai minat dan bakat siswa-siswi Sekolah Muhammadiyah yang ada di Ponorogo.

Pada kesempatan ini PW IPM Jawa Timur yang dihadiri langsung oleh Kelvin Argo Beni, Ketua PW IPM Jawa Timur Bidang Perkaderan berpesan bahwa, “Kegiatan Gebyar Fortasi kali ini memberikan kabar gembira bagi perkaderan IPM yang ada di Jawa Timur bahwa bibit-bibit kader baru akan lahir dari kegiatan ini sebagai pelopor pelangsung dan penyempurna amanah persyarikatan. PD IPM Ponorogo melaksanakan perannya sebagai pimpinan yang dapat mewadahi proses awal perkaderan siswa-siswi baru di sekolah Muhammadiyah dengan menyajikan kegiatan yang inklusif dan menggembirakan sesuai dengan visi Bidang Perkaderan IPM Jawa Timur yakni perkaderan yang menggembirakan”.

Kegiatan Gebyar Fortasi yang di bersinergi dengan Festival Pelajar Muhammadiyah menyuguhkan berbagai karya dan juga penampilan-penampilan dari bakat siswa-siswi sekolah muhammadiyah yang ada di Ponorogo. PD IPM Ponorogo memberikan penghargaan sebagai wujud apresiasi bagi siswa-siswi yang berprestasi dari berbagai kategori yang di tentukan oleh panita kegiatan.

“Untuk menyongsong Indonesia Emas 2045 diperlukan anak-anak muda yang memiliki nilai intelektual, skill serta wawasan yang luas karena kedepan kita akan dihadapkan dengan bonus demografi yang dapat menjadi momok menakutkan apabila anak-anak muda saat ini tidak bisa memanfaatkan hal tersebut. Dan peran itu dapat diambil melalui aktif di wadah Ikatan Pelajar Muhammadiyah,” ungkapnya.

Kemudian ia menutup sambutannya dengan sebuah pantun sebagai ciri khas kesenian Jawa Timur yaitu parikan.
“Jalan-jalan kerumah Pak Doyog
Jangan lupa membawa makanan
Seperti halnya kesenian Reyog gerakan IPM harus tetap dipentaskan”. (Red)

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: