IPMJATIM.OR.ID – Ilmu Komunikasi dan dakwah menjadi materi terakhir yang diberikan di hari pertama acara Pelatihan Imam dan Khatib Muda. Acara ini diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Sidoarjo (PD IPM Sidoarjo). Bertempat di Gedung Muhammadiyah Sukodono, Sabtu-Ahad (18-19/03/2023).
Materi ketiga diberikan sesaat setelah materi kedua yakni Fiqih Kultum dan Silabus Dakwah. Satu per satu peserta ditanya oleh Imam Mahfudzi, pengisi materi ketiga perihal asal sekolah peserta pelatihan ini.
“Kultum itu ciri khas yang lahir dari muballigh Muhammadiyah. Dulu digagas pemimpin Muhammadiyah. Ini menjadi salah satu media yang harus diisi, kalian disini disiapkan untuk bisa menjadi pengisi kultum,” ucap Imam dalam pembukaan materinya
Ia menjelaskan kepada seluruh peserta Pelatihan Imam dan Khatib jikalau untuk mampu berkomunikasi harus dimulai dan dibiasakan. Selain kedua hal itu, ia berkata bila ingin berbicara di depan umum haruslah memiliki materi dan keberanian agar tidak ngawur.
“Biasanya yang diam itu punya banyak materi tapi sungkan. Ada juga yang punya keberanian aja tapi tidak punya materi, jadi bingung mau ngomong apa. Kadang udah antusias di awal pembukaan tapi setelah itu gatau mau ngomong apa. Kita dihadapkan dua hal itu. keduanya harus berjalan bersama,” jelas Mahfudzi.
Materi yang berlangsung selama 2 jam itu dipakainya untuk menjelaskan secara detail unsur-unsur komunikasi, perbedaan diantara ceramah, khutbah, kultum dan pidato hingga bagaimana menyampaikan kultum seperti yang di ajarkan Nabi Muhammad SAW. Tak hanya materi, ia mengajak beberapa peserta untuk berlatih kultum dengan materi yang didapat dari Google terlebih dahulu.
“Bagus responnya, luar biasa. Tapi penting juga untuk melihat waktu, durasi dan materi perlu disesuaikan. Karena kan mereka masih muda jadi mudah bosan, maka harus banyak di sapa lah minimal. Tapi secara umum sudah luar biasa,” tutur Imam.
Sebanyak 3 peserta maju ke depan untuk melakukan praktek kultum. Ketiganya yaitu Derent, Badhra, dan Zidan. Derent membawakan kulum dengan tema Ikhlas, Badhra membawakan kultum dengan tema Jodoh, sedangkan Zidan membawakan kultum dengan tema pemuda. Ketiga nya memiliki catatan masing-masing dari pemateri terhadap penampilan mereka, namun Imam tetap memberika apresiasi terhadap keberanian mereka dalam menyampaikan kultum di depan forum.
Sebelum menutup materi, Imam menuturkan harapannya kepada para peserta pelatihan, “Harapannya ada kegiatan lanjutan untuk bisa lebih banyak memberi kesempatan mereka pratek, bahkan bila perlu untuk sebagian seperti Zidan itu sudah diberi panggung apakah di Musholla di kultum Ramadhan, atau di tempat perkumpulan. Saya kira mereka sudah bisa diminta untuk praktek langsung”.
Materi di akhiri pada pukul 22.00 WIB. Seluruh peserta mendapat penugasan berupa membuat video kultum dari panitia acara. Setelahnya, peserta dipersilahkan untuk istirahat dan pergi keluar untuk membeli makanan atau sekedar berbincang di luar ruangan dan mencari udara segar.
“Rasanya ngantuk karena udah malem tapi dari aku sendiri materi nya seru, ustadznya seru, interaktif juga banyak becandanya. Yaa meski ngantuk tapi tetap semangat,” ujar Azzam, salah satu peserta yang mengungkapkan tentang perasaannya di materi ketiga. (Putri)