IPMJATIM.OR.ID – Dulu memulai bisnis harus punya modal atau meneruskan usaha orang tua. Namun seiring berjalannya waktu dengan peluang dan kesempatan yang ada, banyak peluang untuk menjalankan bisnis. Terlebih bagi mereka yang masih duduk di bangku SMA atau perkuliahan.
Dalam acara Silaturahmi Bidang PKK se-Jawa Timur, Muhammad Affifudin didapuk menjadi pemateri. Ia adalah Ketua GEKRAFS (Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional) Kabupaten Probolinggo. Ia pun menyampaikan bahwa berbisnis berarti memberikan sebuah manfaat kepada orang, bukan hanya secara personal.
Pada materi yang disampaikan, ia memberikan empat poin landasan dasar awal bahwa berbisnis itu tidak hanya untuk diri sendiri, namun juga bagaimana memberikan kesempatan terhadap orang lain. “Mengurangi pengangguran, menciptakan lapangan kerja, memperbaiki lingkungan dan meningkatkan skill individu & sosial,” tuturnya.
Ia juga mengingatkan bahwa dalam membangun bisnis perlu kesabaran dalam merintis. Hambatan dan resiko gagal dalam berbisnis merupakan hal yang biasa. Maka perlu memiliki waktu, tenaga, dan harus menyiapkan uang untuk perputaran di awal. “Dalam usaha apapun pasti akan menemukan yang namanya resiko. Jika kita berbisnis dan tidak mau ambil resiko, maka resiko itu akan tambah besar,” ungkapnya.
Tak lupa, Afif membeberkan empat poin yang harus di miliki seorang wirausaha. “Yang pertama harus percaya diri, lalu orientasi tugas dan hasil. Selanjutnya yakni berani ambil resiko dan yang terakhir memiliki kepemimpinan,” jelasnya
Sedangkan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan, Afif mengatakan “Harus punya komitmen dan apa tujuan utama dalam berbisnis. Selain itu mau menumbuhkan jiwa kewirausahaan dimana sedang berada di lingkungan yang tiap hari hanya santai dan ngopi. Terakhir, membuat bisnis plan untuk kedepannya”.
Menurutnya, dalam berbisnis juga perlu adanya riset untuk mengetahui siapa peminat dari produk yang dijual. Kata bangkrut adalah hal yang sudah biasa. “Jangan karena bangkrut terus tidak mau melanjutkan bisnis lagi, solusinya adalah evaluasi, membuat riset dan kuncinya harus konsisten,” tuturnya.
Pada akhir materinya, Afif berharap setelah diadakannya simposium ini, para kader memiliki niat untuk memulai bisnis sesuai passionnya masing-masing. Selain itu agar para kader mampu mengorientasikan hal-hal yang diinginkan dengan membuat planning plan. (Mahes)