IPMJATIM.OR.ID – Perwakilan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) ajak para peserta merenungi hikmah dari pandemi. Mukhtara Rama sampaikan hal itu ketika pembukaan Pelatihan Kader Madya Taruna Melati (PKMTM) 3 IPM Jawa Timur, Kamis (14/07). Acara berlangsung di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kampus 2.
Ia mengatakan, “Pandemi menjadi teguran bagi IPM karena kita memasuki era kepesatan digital. Kita dipaksa beradaptasi dan tak bisa ditinggalkan”. Namun dengan adanya pandemi ini para kader IPM dapat dengan mudah membuat pengajian berbasis teknologi.
“Adanya pandemi ini membuat kita mudah membuat pengajian online yang dihadiri daerah lain bahkan provinsi-provinsi lain. Semua orang dapat mengakses acara yang kita gelar di pimpinan masing-masing,” tuturnya. Melihat perkembangan teknologi sejak adanya pandemi, masyarakat menjadi lebih baik dalam pemanfaatan teknologi.
Menurut Rama, hal ini membuat beberapa hal terkait pelatihan IPM juga ikut berubah. “Karakter pelajar sekarang juga ikut berubah. Maka saat pelatihan mengikuti pelatihan, metode dan pendampingan yang diberikan akhirnya juga berbeda. Kita menyesuaikan minat, hasrat, budaya dan karakter peserta nya,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan, hal ini yang perlu direspon, bahwa pelatihan taruna melati 2 dan 3 IPM harus mulai bertransformasi menuju arah yang lebih modern. “Sudah jarang saya temui perkaderan pakai jurit malam, tekanan fisik sudah bukan era nya. Ada metode yang lebih relevan yang bisa diterapkan di pelatihan tersebut,” tutup nya. (Pingda)