Lompat ke konten

Riandy Prawita : Kurikulum Merupakan Sistem

IPMJATIM.OR.ID – Kurikulum pendidikan yang ada di Indonesia baiknya dijadikan sistem, bukan menjadi standarisasi, dengan begitu dapat mengoptimalisasi para tenaga pengajar dalam mengkreasikan inovasi serta model pembelajaran didalam kelas. Hal tersebut ditegaskan langsung oleh Ketua Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP) Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), dalam giat Uji Terbuka Calon Formatur sesi 2 yang diselenggarakan pada Jumat, 11 Agutustus 2023 via zoom meeting.

Lebih lanjut, Riandy Prawita menegaskan bahwa sebetulnya sudah banyak sekolah dan universitas dalam naungan Muhammadiyah, sejak sebelum adanya kurikulum merdeka. Instansi tersebut sudah menerapkan nilai-nilai yang ada dalam kurikulum merdeka. “kita lihat, kurikulum yang ada di sekolah dan universitas dalam naungan Muhammadiyah. Sudah jelas memiliki tambahan kurikulum yang itu dari pimpinan pusat, dan ada organisasi otonom didalamnya. Nilai-nilai yang diimplementasikan itu tidak jauh beda dengan kurikulum merdeka yang saat ini digaungkan” ungkapnya.

Baca Juga : IPM JATIM : Antusias Sukseskan Tanwir Pra-Muktamar IPM

Riandy sapaan akrabnya menambahkan, bahwa IPM sebagai Organisasi Kepemudaan (OKP) mampu untuk terjun langsung dalam berkontribusi memajukan Pendidikan serta sumber daya manusia (SDM) dalam lingkungan pelajar. Strategi yang ditawarkan dengan memperkuat budaya riset terkait kebutuhan pelajar saat ini dalam mengembangkan skill serta pengetahuan, serta perkaderan seputar leadership. Lalu dari data yang didapat tersebut, dilanjutkan dengan memberikan rekomendari kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komisi X yang memiliki ranah lingkup tugas di bidang Pendidikan, Olahraga, dan Sejarah.

“kontribusi kita bisa dengan melakukan riset discovery terkait kebutuhan pada grassroots yang kemudian kita lanjutkan untuk audiensi kepada DPR RI Komisi X serta kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi”

Baca Juga : Pengenalan IPM Di Fortasi SMA Muhammadiyah Kota Kediri

Selain isu-isu terkait Pendidikan, pria yang pernah menjadi Ketua Bidang Advokasi dan Kebijakan Publik (AKP) Pimpinan Wilayah (PW) IPM Jawa Timur (Jatim) tersebut juga sempat menyinggung terkait kesehatan mental. Menurutnya, kesehatan mental di kalangan remaja memang menjadi salah isu yang perlu ditangani serius karena banyak dialami gen Z. Dalam hal tersebut, dia memberikan arahan untuk lebih memperkuat Peer Counselor dalam lingkungan pelajar agar mampu untuk mengedukasi dan menangani permasalahan tersebut.

Besar harapan kedepan agar IPM mampu lebih memperkuat jaringan kesegala arah, demi mewujudkan perkaderan yang optimal serta mampu untuk memberikan ruang kepada kader-kader pelajar Muhammadiyah se-Indonesia dalam berkreasi. Hal tersebut juga mengingat bahwa IPM merupakan ujung tombak perkaderan persyarikatan Muhammadiyah dalam ranah pelajar. (Ping/Faqih)

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: