IPMJATIM.OR.ID – Nalar kritis baru dibahas dalam sidang komisi B, Sabtu (27/03). Pembahasan materi ini dibahas dari poin per poin. Adapun pembahasan materi ini dipimpin oleh Nashir Efendi sebagai tim materi dari Muktamar XXII. Dalam Muktamar kali ini, gagasan-gagasan baru bermunculan. Salah satunya yakni gerakan nalar kritis baru.
Pertama, membahas nalar kritis baru pelajar berkemajuan yang mempunyai goal merubah mindset pola pikir baru untuk berpikir berkemajuan. Rumusan ini berangkat dari kunjungan-kunjungan tim materi ke senior tim materi muktamar yang lalu.
Nashir mengatakan “Selama ini IPM merasakan dengungan di Sistem Perkaderan Ikatan (SPI) kuning dan
Gerakan Pelajar Berkemajuan (GPB) dirasa kurang kritis dan kurang dalam pemecahan masalah”. Membangun kritis khas IPM yang bukan hanya kritis tapi juga membuat gagasan yang kreatif. Apresiatif inquiry dinilai kurang elaborasi dengan teknologi dan ekologi.
Kedua, khitah moderasi pelajar merespon tentang moderasi beragama. Dimana bukan memposisikan IPM kanan ekstreme atau kiri ekstreme yang cenderung konservatif. “Merebut narasi yang ada di dunia maya, merebut narasi yang sebenarnya punya pendefinisian sendiri yang tersebar di media sosial,” tutupnya. (Mbuz)