PMJATIM.OR.ID – Fenomena hijrah belakangan ini menjadi tren yang banyak di minati oleh anak muda, dengan maraknya kita temui kampanye hijrah yang di lakukan di social media, di Instagram misalnya, banyak sekali akun-akun hijrah yang followernya ratusan ribu bahkan sampai jutaan. Gerakan hijrah amat popular diminati oleh anak muda kelas menengah perkotaan atau pelajar yang masih duduk di bangku sekolah tidak ketinggalan pula kader-kader IPM yang mengikuti tren hijrah, terlebih lagi artis-artis nasional yang juga turut mengkampanyekan tren tersebut. Hijrah sudah menjadi lifestyle di kalangan anak muda millennial sekarang karena merekalah yang aktif menggunakan media social tempat dimana gerakan hijrah itu berlangsung secara massif.
Secara umum , yang di maksud dengan pengertian hijrah adalah berpindah atau menghindar untuk sementara waktu dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan alasan tertentu, seperti untuk keselamatan atau kebaikan dan kembali dengan membawa keselamatan dan kebaikan. Dalam mendefinisikan hijrah perlu di ketahui ada 2 bagian yaitu menurut bahasa dan istilah. Hijrah menurut bahasa adalah kata yang berasal dari bahasa arab yang berarti meninggalkan, menjauhkan dari dan berpindah tempat, sedangkan menurut istilah yaitu berpindahnya seseorang dari suatu tempat ke tempat yang lain atau suatu daerah ke daerah yang lain yang mempunyai tujuan untuk kebaikan. Perintah hijrah juga tertuang dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 218 yang artinya “sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berhijrah di jalan Allah, mereka itu mengarapkan rahmat Allah dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”(QS. Al-Baqarah:218).
Tim Materi Musywil PW IPM Jawa Timur ke-21 pernah membuat survey tentang siapa tokoh agama atau ustadz yang menjadi idola dan panutan oleh kader-kader IPM, dan hasilnya tokoh dari Muhammadiyah berada di posisi nomor 4 setelah ustadz-ustadz yang menjadi idola kebanyakan anak millennial. Tentu data itu tidak bisa mengeneralisir seluruh kader IPM tetapi dari situ bisa dilihat bahwa banyak kader IPM yang mengikuti tren hijrah, biasanya dengan berpenampilan yang biasa di sebut dengan pakaian syar’i dan mengikuti akun-akun hijrah serta kampanye mengajak untuk hijrah.
Terbentuknya pelajar muslim yang berilmu, berakhlak mulia dan terampil dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-niilai ajaran islam sehingga terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya adalah maksud dan tujuan Ikatan Pelajar Muhammadiyah. IPM juga memiliki Kepribadian yang mana fungsinya sebagai pedoman dan pegangan bagi gerakan IPM, menuju cita-cita terwujudnya pelajar yang berilmu, berakhlak mulia dan terampil serta memiliki nilai-nilai perjuangan yang menjadi karakter kader IPM, yang kemudian mulai dilupakan dan hilang dalam diri kader-kader IPM. Kalau makna hijrah yaitu berpindah untuk kebaikan maka dengan mengamalkan apa yang sudah ada pada IPM dan menjadi amal perjuangan IPM lantas mau hijrah ikut yang mana lagi?
Memahami hijrah jangan hanya dari segi tekstual melainkan juga kontekstual, hijrah bukan hanya merubah penampilan saja tetapi juga merubah sikap dan perilaku serta pengetahuan menjadi lebih baik dan bijaksana. Tidak mudah menghakimi yang tidak sepaham dengan hanya bermodal ceramah satu menit melalui Instagram seakan sudah tau permasalahan dunia ini. IPM sebagai gerakan ilmu hadir dengan sesuatu yang terampil serta menggembirakan, semangat keilmuan yang ada pada IPM turut membawa kita kepada perpindahan yang lebih baik dari sebelumnya. Jangan sampai kepribadian dan karakter yang dimiliki oleh IPM hilang dari diri kita sebagai kader penerus persyarikatan.
Oleh :
Kevin Argo Beni
Ketua Bidang Pekaderan PD IPM Lamongan