IPMJATIM.OR.ID – Hari ini menjadi hari dimana kita saling terbuka dan saling mengevaluasi diri yang nantinya hasil evaluasi tersebut akan kita sinergikan bersama. Begitulah kalimat pembuka yang diucapkan oleh Ipmawan Syahrul Ramadhan, Ketua Umum PW IPM Jawa Timur pada sambutan pembukaan Konferensi Pimpinan Wilayah (Konpiwil) pada hari Sabtu (3/3) di aula Hotel Surya Kediri. “Selain itu ada panggung apresiasi batik, penghargaan aktifis dari kader, pelajar muhammadiyah berprestasi sehingga hari ini adalah hari dimana panggung apresiasi dan aktualisasi pelajar Jawa Timur.” Ungkap Syahrul. Terdapat pertanyaan yang diungkapkan Ipmawan Syahrul Ramadhan “Mengapa IPM Jawa Timur menggunakan diksi ‘Rumah’ mengapa tidak menggunakan organisasi ataupun gerakan, karena kami ingin membangun gerakan dakwah dan gerakan ilmu di Jawa Timur dengan sekultural mungkin.” Katanya. Disinilah IPM Jawa Timur mewujudkan berbagai gerakan yang tidak hanya bersifat struktural namun juga secara kultural, maksud arti kultural adalah yang mudah diterima, welas asih, dan inklusif.
Ipmawan Syahrul juga mengatakan bahwa Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi tertinggi dengan tingkat buta hurufnya. “Meskipun Provinsi Jawa Timur adalah provinsi yang paling banyak mengalami buta huruf, maka Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) mempunyai komunitas-komunitas Literasi juga taman baca literasi yang ada di daerah se Jawa Timur ini, sehingga Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) memiliki solusi untuk gerakan dan komunitas literasi yang ada di Jawa Timur.” Ungkap Ipmawan Syahrul dengan disambut riuh tepuk peserta Konpiwil.
Di akhir sambutannya, Ipmawan Syahrul berharap agar Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Jawa Timur harus menjadi rumah aktualisasi dan apresiasi pelajar Jawa Timur. (afi/wulan)