Skip to main content

Oleh: Liset Ayuni*

Belakangan ini, media sosial lagi rame sama tagar #KaburAjaDulu , ungkapan satir anak muda yang merasa kecewa dengan situasi negeri ini. Rasanya kayak dunia makin absurd, keputusan-keputusan di atas sana makin nggak masuk akal, dan kita sebagai generasi muda seolah cuma bisa pasrah. Tapi kalau dipikir-pikir, Ramadan datang di waktu yang pas. Ini bukan momen buat kabur, tapi waktu yang tepat buat refleksi, ngasah diri, dan ngerancang langkah biar kita nggak cuma jadi penonton atau korban keadaan.

Sebagai kader IPM, apalagi yang sehari-hari ngurusin organisasi, Ramadhan bisa jadi titik balik buat belajar lebih produktif. Bukan cuma soal memperbaiki ibadah, tapi juga soal gimana kita bisa tetap aktif, nggak rebahan doang, dan tetap berkontribusi meski keadaan kadang bikin frustasi.

Pernah nggak sih, ngerasa kalau Ramadan itu kayak “bootcamp” buat kedisiplinan? Kita dipaksa bangun sahur meskipun masih ngantuk, nahan laper seharian, dan tetap harus produktif meski energi terbatas. Kalau kita bisa ngatur waktu dan energi di bulan ini, harusnya kita juga bisa setelahnya. Ramadan itu semacam latihan besar-besaran buat ngebentuk habit baru. Dan ini juga berlaku buat organisasi.

Coba lihat agenda kita di IPM, pasti ada aja laporan yang belum dirapihin, program yang masih wacana, atau konten dakwah yang belum dimaksimalkan. Nah, Ramadhan ini bisa kita manfaatkan buat:

  1. Beres-beres administrasi organisasi biar nggak ada lagi dokumen tercecer pas pasca-Ramadan
  2. Maksimalin dakwah digital yang relate sama anak muda. Bukan cuma quote-quote basi, tapi konten yang bikin orang mikir ulang tentang hidupnya.
  3. Bikin gerakan sosial yang nyata. Ramadan adalah bulan kepedulian, jadi ini saatnya turun ke lapangan. Mulai dari program berbagi takjil, donasi buku, buka puasa bareng anak yatim, atau sekadar ngajak teman ngobrol tentang isu-isu penting dengan perspektif Islam.
    Kita mungkin nggak bisa langsung ubah situasi besar di luar sana, tapi kita bisa mulai dari langkah kecil yang bikin perubahan nyata. Ramadan bukan alasan buat leha-leha atau sekadar jadi penonton keadaan. Ini kesempatan buat nunjukin kalau kita nggak sekadar generasi yang suka nyinyir di internet.

Jadi, Ramadan kali ini masih mau #KaburAjaDulu atau justru bangun kebiasaan baru buat jadi lebih produktif dan bermanfaat? Pilihannya di tangan kita.

*) Sekretaris Umum PW IPM Jawa Timur

Leave a Reply